“Model penelitian sosiologi”
“ Peran Dakwah Islamiyah Dalam Meningkatkan Perilaku Beragama Masyarakat
Bengkaung Dalam Menghadapi Arus Pariwisata Senggigi Kecamatan Batulayar Lombok
Barat”
NAMA :
M . ANWAR
NIM :
153141021
JURUSAN KOMUNIKASI
DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI MATARAM
2015
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar belakang penelitian
Dakwah merupakan aktivitas yang
begitu melekat dengan kehidupan kaum muslim.begitu dekatnya hampir seluruh
lapisan masyarakat terlibat di dalamnya.untuk membangun islami dan melakukan
perbaikan pada masyarakat islam yang terkena musibah penyimpangan ,nampak
didalamnya sebagiann dari kemungkaran serta di abaikannya kewajiban-kewajiban
oleh masyarakat maka dakwah islamiyah sangatlah membantu masyarakat ilam untuk
kembali pada perintah –perintah allah.
[1]Agama
yaitu wahyu yang diturunkan oleh allah untuk manusia.fungsi dasar agama
dalah memberikan irientasi,motivasi dan
membantu manusia untuk mengenal dan menghayati sesuatu yang sakrallewat
pengalaman yaitu penghayatankepada tuhan ,manusia menjadi memiliki sanggupan
kempampuan,kepekaan rasa untuk mengenal dan memahami eksistensi sang ilahi.
Agama islam
yaitu peraturan perikehidupan manusia yang sesuai dengan akal dan fikiran yang
dibawa oleh utusan allah SWT, yang terpilih yaitu junjungan nabi muhammad
saw.untuk segenap manusia memberi petunjuk supaya keluar dari kegelapan kearah
cahaya yang terang benderang.dan agam islam adalah peraturan untuk semua
manusia yang hidup di luar dunia agar terhindr dri kesesatan dan supaya dapat
mencapai ketaatan,kedamaian,keselamata,kesejahtraan,bahagia dan tinggi
kedudukan didunia dan akhirat.[2]
Pesat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di samping menimbulkan
perubahan-perubahan yang positif terkadang juga menimbulkan dampak yang
negatif.untuk dampakpositif tidaklah menjadi persoalan karena memank hal itu
yang dikehendaki,namununtuk dampak yang negatif sekecil apapun harus di carikan
solusinya supaya bisa diatasiperkembangan pariwisata memng membawa pengaruh
besar bagi masyarakat yang ada disekitarya baik itu perkembangan yang positif
dan perkembangan yang negatif.adanya pariwisata yang dibangun di darah tersebut
memberikan peluang kerja bagi masyarakat akantetapi sebaliknya dengan
diadakanyya pembangunan pariwisata maka menimbulkan dampak yang negatif seperti
minuman-minuman keras,perjudian ,kriminalitas,pelacuran,narkoba jarang melkukan ibadah dan lain
sebagainya.dampak nwgti dari adanya pariwisata seperti inilah yang snagat
dikwatirkan yang bisa merusak perilaku beragaman pada masyarakat.dengan
demikian untuk mengantisipasi masyarakat agar tidak terjerumus kedalam
kesesatan dan perbuatan yang salah maka
dengan diadaknnay pengjian muzakaroh yang diadkan untuk selalu saling
mengingatkan antara satu dengan yang lainnya agar tetap berada dalam jalan yang
benar.
Demikian pula pariwisata senggigi merupaka salah satu sktor pariwisata
yang ada di daerah lombok barat yang memiliki tempat wisata berupa pantai
senggigi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan maca negara maupun wisata
domestik dan dusun bengkaung ini tidak ajuh dari daerah pariwisata
tersebut.mellihat penomena tersebut maka
peneliti terdorong untuk mengkaji melakukan penelitian tentang” “ Peran Dakwah Dalam Meningkatkan
Perilaku Beragama Masy.Bengkaung Dalam Menghadapi Arus Pariwisata Senggigi
Kecamatan Batulayar Lombok Barat”baik berbentuk keikutsertaan dalam pembinaan dakwah maupun pelaksanaan
dakwah serta problem-problem yang dihadapi dan usaha yang dilakukannya.
II.
Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang di teliti
dan menjadi rumusan masalah adalah
a.
Bagaimana peranan dakwah
islam dalam meningkatkan perilaku beragaman masyarakat bengkaung dalam
menghadapi arus pariwisata senggigi kecamatan batulayar lombok barat?
b.
Bagaimana bentuk
pelaksanaan dakwah islamiah dalam
menigkatkan perilaku beragama masyarakat bengkaung dalam menghadapi arus
pariwisata senggigi kecamatan batulayar lombok barat
c.
Bagaimana hambatan-hambatan
dakwah islamiyah dalam meningkatkan perilaku beragama masyarakat bengkaung
dalam menghadapi arus pariwisata senggigi kecamatan batulayar lombok barat?
III.
Tujuan dan manfaat
a.
Tujuan penelitian
1)
Sesuai dengan rumusan
masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalahingin mengetahui peranan dakwah
islmiyah dalam menngkatkan perilaku beragama masyarakat bengkaung dlam mneghadapi arus pariwisata senggigi kecamatan batulayar lombok barat
2)
Ingin mengetahui bentuk
pelaksannaan dakwah islamiyah dalam meningkatkan perilaku beragama masyarakat
bengkaung dalam menghadapi arus pariwisata senggigi kecmatan batulayar lombok barat
3)
Ingin mengetahui
hambatan-hambatan dakwah islamiyah dalam menignkatkan perilaku beragama
masyarakat bengkaung dalam menghadapi arus pariwisata senggigi kecamatan batulayar lombok barat
b.
Manfaat penelitian
·
Kegunaan teoritis
Penelitian ini diharapkan bisa
menjadi tambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dan para pembaca
hsil penelitian ini pada umumnya.
·
Kegunaan praktis
Hasil penelitian ini dapat
bermanfaat secara peraktis pagi peneliti sehingga dapat menjadi bahan masukan
dan pemicu semangat bagi para da’i dan masyarakat bengkaunga guna lebih
meningkatkan perilaku beragama melalui dakwah islami dalam menghadapi arus
pariwisata senggigi.
IV.
Tempat penelitian
Adapun tempat penelitian ini adalah
bertempat di dusun bengkaung kecamatan batulayar yaitu tidak jauh dari tempat
pariwisata senggigi yang berlokasikan di jalan pariwisata sandik batulayar
lombok barat.
V.
Telaah pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran
terhadap studi dan kasya-karya terdahulu untuk
menghindariduplikasi,plagiasi,repetisi,serta menjamin keaslian dan keabsahan pnelitian yang dialakuakan.peneltian
tentang dakwah dn pariwisata telah banyak di lakukan orang diantaranya.
Dalam skripsi siti rina dengan
judul :aktivitas dakwah islamiyah di daerah pariwisata kute kecamatan pujut kabupaten
lombok tengah “2005” fakultas dakwah.dalam penelitian ini lebih terpokus kepada
aktivitas dakwah,bentuk-bentuk aktivitas dakwah dan hambatan-hambatan yang
dihadapi dalam berdakwah di daerah pariwisata kute lombok tengah.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti sekarang lebih trpokus pada
peranan dakwah islamiyah dalam meningkatakan perilaku beragama masyarakat
bengkaung dalam menghadapi arus
pariwisata kecamatan batulayar lombok barat.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Kerangka teori
A.
Pengertian dakwah
Pengertian dakwah dari segi bahasa adalah dakwah berasal dari bahasa
arab yaitu da’a,ya’du da’wan ,du’a yang diartikan sebagai mengajak atau
mnyeru,memanggil seruan,permintaan[3].
Dengandemikian dakwah adalah suatu kegiatan mengajak atu menyeru umat
islam agar berada di jalan allah sesuai dengan fitrah dan ke hanifannya secara integral,bai melalui
kegiatan lisan,tulisan atau kegiatan nalar dan perbuatan[4].
Utuk lebih jrlasnya peneliti akan memberikan definisi dakwah dari segi
istilah sebagaiberikut.
Dakwah adlah mengajak,mendorong manusia untuk mengikuti kebenaran dan
petunjuk ,penyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka berbuat
munkar agar mereka mendapat kebhagiaan dunia dan akhirat[5].
Pengertian dakwah secara terminologi,peneliti kutipkan dari beberapa pendapat antara lain.
1.
Syekh ali mahfuz dalam
karyanya”hidayatul mursyadin menulis:dakwah adalah mengajak / mendorong manusia
untuk mengikuti kebenaran dan petunjuk ,penyeru mereka berbuat kebajikan dan
melarang mereka berbuat dari perbuatan keji dan mungkar agar mereka mendapat
kebahagiaan dinua dan akhirat[6].
2.
Prof.H.M.Thaha yahya umar
dakwah ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar
sesuai denagn perintah tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan dunia dan
akhirat[7].
3.
Drs.H.M. Arifin
,M.Ed,memberi batasan dakwah dengan pengertian ,”sebagai suatu kegiatan ajakn
baik dalam bentuk llisan maupun tingkah laku dn sebgnya yang dilakukan secara
sadar dan berencan dalam usaha mempngaruhi orang lain baik secara individu
maupun secara kelmpok agar supaya tibul dalam dirinya sutu pengertian
,kesadaran,sikap,pengahayatan,serta pengalaman terhadap ajakan agama sebaai
pesan yang disampaikan kepadanya dengan tana ada unsur keterpaksaan[8]
B.
Metode dakwah
Yang dimaksud dengan metode dakwah
adlah cara berdakah yang tepat sehingga maeti dakwah dapat diterima dengan
tepat oleh objek dakwah,.seorang muballlig harus mempunyai berbagai cara dan
harus memilih cara yang tepat agar dakwahnya tidak sia-sia belaka[9]
Macam macam metode dakwah adalah
1.
Dakwh bil lisan
Dakwah ini dilakukan dengan lisan
yaitu dengan berbicara dalam pergaulan sehri-hari,menyebarkan
salam,mengingatkan orang jika berbuat salah,memberi nasehat kepada orang yang
tengah dilanda problema.
2.
Dakwah bil kitab
Dakwah dengan tulisan adalah dakwah
dengan menggunakan keterampilan tulis menulis berupa artikel atau naskah yang
kemudian dimuta dalam majalah atau surat,brosur,buku,spanduk dan sebagainya.
3.
Dakwah dengan alat
elektronika
Dakwah ini dilakukan dengan
memanfaatkan seperti rdio,tv,tape rekorder,komputer,dan lain sebagainya sebagai
alat bantu[10].
4.
Dakwah bil ahkam
Dakwah bil ahkam adalah dakwah dengan perbuatan nyata
baik dengan bentuk penyamaian langsung maupun dengan cara menggunakan perbuatan
dan tingkah laku atauu dengn cara memberikan tauladan lewat perbuatan yang
dilakukan rasulullah.
C.
Materi dakwah
Materi dakwah adalah isi pesan dakwah ajaran islamiyah
yang disampaikan kepada madunya sendiri,secara umum materi dakwah dapat
diklasifikasikan mejadi 4 pokok. Yaitu.
a.
Masalah akidah (keimanan)
Yaitu kepercayaan dengan melalui
penyaksian kepada allah dan rasulnya demikian seorang muslim harus jelas
identitanya dan bersedia mengakui akui identitas dan keagamaan orang lain.
b.
Masalah syariah
syariah dalam islam sangat ert
dengan amal lahir dalam rangka mentaati
peraturan dan hukum allah guna mengatur hubungan dengan sesama manusia dan
dengan tuhannya.
c.
Masalah akhlak
selain dari isi ajaran yang
menyangkut tentang aqidah juga terdapat ajaran tentang akhlak yang mulia ,budi
pekerti, dan etika yang lurus diterapkan oleh pemeluknya dari semua segi
kehidupan.
II.
Perilaku keagamaan
masyarakat
a.
Pengertian perilaku
keagamaan masyarakat
Perilaku merupakan kummpulan dari
dua suku kata yaitu’’peri dan‘’ laku’’kata’’ peri’’ berarti hal atau sifat,
cara berbuat, kejadian atau peristia sedangkan’’ laku’’ berati perbuatan,
gerak-gerik, tindakan dari suatu perbuatan.
Agama secara
etimologi berasal dari bahasa sangsakarta’’A’’ artinya tidak dan ‘’Gama’’
berarti menguasai, menundukan, patuh, taat, dan pasrah diri. Sedangkan menurut
istilah sesuatu yang membawa peraturan dan merupakan hukum yang harus di
patuhi, menguasai diri seseorang dan membuat tunduk dan patuh kepada tuhan
dengn menjalankan aturan atau ajaran agama itu, membawa kewajiban-kewajiban
faham pembalasan menjalanan perintah agama akan mendapatkan pahala atau dengan
kata lain mendapat balasan yang baik, apabila mengingkarinya akan memperoleh
balasan yang buruk atau dosa.
Pendapat lain
mengatakan bahwa agama memang tidak menyukai dipisahkan dari kehidupan sosial
masyarakat, karena ia sendiri sebagai relasi sosial, yakni sebagai kontruksi para pemeluknya.
Agama sangat berperan dalam menentukan prilaku masyarakat, karena terdapat
beberapa nilai norma yang di kandung.
Dari, uraian di
atas maka dapat disimpulkan bahwa agama adalah suatu aturan yang di turunkan
tuhan sebagai undang-undang bagi manusia dalam mengatur hubungan dengan tuhan
maupun dengan sesamanya, sehingga tercapai tujuan yaitu keselamatan dunia dan
akhirat.
Dalam bahasa
inggris masyarakat di sebut societi,
asal katanya ssocius yang berarti
kawan. Adapun kata ‘’masyarkat’’ berasal dari bahasa arab, yaitu syirk, artinya bergaul. Sedangkan
masyarakat adalahk kelompok manusia yang sengaja di bentuk secara rasional,
untuk memenuhi kebutuhan tertentu pula. Dari penjelasan tersebut, maka dapat di
rumuskan bahwa perilaku keagamaan masyarakat adalah perilaku yang di dasarkan
atas aturan gama yang dianut oleh masyarakat.
b.
Faktor yang
mempengaruhi perilaku keagamaan masyarakat.
Secara garis besar ada dua faktor
yang mempengaruhi perilaku keagamaan, yaitu faktor pembawaan dan faktor
lingkungan
Ø
Faktor pembawaan
Setiap individu yang di lahirkan
memiliki potensi atau fitrah yang berupa: potensi beragama, bakat, minat,
intelegensi, perhatian dn lain-lain. Hal ini relefan dengan bunyi ayat di bawah
ini yang artinya: Hadapkanlah
wajahmu dengn lurus kepada agama Allah(
tetaplah atas) fitrah allah yang menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak
ada perubahan pada fitrah Allah yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui
(Ar-rum:30)[11]
Dari ayat di atas tersebut di
jelaskan bahwa pada dasarnya setiap individu telah membawa potensi keberagaman
yang dalam pengembangan sangat terrgantung pada lingkungannya.kalau mereka
mendapatkan lingkungan yang baik, maka mereka akan mendapatkan lingkungan yang
baik, maka mereka akan menjadi orang taat beragama atau berperilaku baik.Tetapi
sebaliknya, bilamana benih agama yang telah di bawa itu tidak di pupuk dan di
bina dengan baik, maka individu akan menjadi orang yang tidak beragama atau
jauh dengan prilaku yang tidak di inginkan oleh lingkungan. .
Ø
Faktor lingkungan
Lingkungan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam menentukan baik atau buruknya prilaku keagamaan individu
dalam masyarakat. Karna perkembangan prilaku individu itu sangat di pengaruhi
oleh keadaan lingkungan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap
pertumbuhan jiwanya, sikap akhlaknya, maupun perasaan keagamaannya.
Yahya, dalam bukunya fannut tarbiyah yang menyatakan saling
terima anak dengan temannya sangat cepat dan sangat kuat.pengaruh kawan adalah
sangat besar terhadap akal dan akhlaknya, sehingga dengan demikian kita dapat
memastikan bahwa hari depan anak adalah bergantung pada keadaan masyarakat di
mana anak itu bergaul. Anak yang hidup di antara tetangga-tetangga yang baik
maka akan menjadi baiklah dia. Sebaliknya anak-anak yang hidup di antara
orang-orang yang buruk maka akan menjadi buruklah ia.[12]
Jadi, dalam perspektip di atas,
dapat di analogikan bahwa lingkungan hidup seseorang dapat memberikan pengaruh
yang kuat dalam pembentukan prilaku dan kepribadian manusia. Adapun ruang
lingkup sebagai berikut:
·
Lingkungan keluarga
Keluargaadalah unit sosial
terkecil dalam masyarakat. Pembinaan yang pertama di dahului oleh seseorang
adalah dalam keluarganya.pengalaman yang di lalui oleh manusia baik melalui
penglihatan, pendengaran maupun prilaku yang di terimanya dalam lingkungan
keluarganya bukan beratti bahwa sikap dan keadaan orang tua sangat di tentukan
dala pembentukan prilaku seseorang.orang tua yang beriman kepada tuhan, selalu
menjalankan ritualisasi keagamaan sehari-hari, beribadat, berakhlak dan
memperlakukan anaknya dengan baik,penuh kasih sayang dan pengertian akan
merupakan unsur-unsur positif dalam pembinaan prilaku seseorang dalam
masyarakat
Akhlak mulia orang tua sangat
besar pengaruhnya bahkan menjadi stimulasi edukaif kepada anak, supaya
stimulasi yang edukatif itu lebih berperan lagi, berakhlak mulai itu hendaknya
tidak hanya berlaku antara sesama suami istri, tetapi juga antara mereka dengan
orang tua serta mertua, dan masyarakat luas pada umumnya.
Yang dimaksud dengan akhlak mulia
adalah kelakuan atau prilaku dan ucapan yang sepenuhnya berpola pada akhlak dan
kepribadian rasulullah SAW. Ibnu Maskawaih mengungkapkannya dengan al-khair
al-muthlaq.[13]
Keduanya yang seperti biasanya
terjadi pada tahun pertama dari anak, kira-kira antara 0-6 tahun.pada umur
tersebut kemampuan berpikir logis anak belum mulai bertumbuh , mereka belum
menerti apa yang di kerjakan oleh orang tua , kecuali sedikit akan tetapi
pembinaan keimanan, keyakinan beragama dan takwa lebih banyak terjadi pada umur
permulaan itu, karena pembinaan pribadi lebih banyak terjadi melalui pengalaman
dan latihan daripada pengertian-pengertian itu datang kemudian.
Disamping pengalaman yang
didapatkan seseoang secara tidak sengaja
dari pada orang tuanya, yang sangat penting pula dalam pembentukan
perilakau seseorang adalah melalui pembiasaan
yang diatur sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan jiwa seseorang.
·
Lingkungan sekolah
Sekolah atau lembaga
pendidikan merupaka elemen yang terpenting dalam anak setelah
lingkungan keluarga pembentukan perilaku
terssebuut dapat dilaksanakan dalam kelas.peran dan pengaruh guru sangat
penting bagi keberlangsungan anakk dan pembentukan perilaku seseorang.
Seorang filsufi inggris ,jhon loke ,(abad ke-17)
mengumpamakna jiwa seorang anak bagaikan
sehelai kertas yang belum di kotori oleh
warna apapun .kertas itu dapat kita tulis sekehendak kitamaka dari itu jhon
loke mengatakan bahwa perkemebangan jiwa seseorang semata-mata bergantung pada
pendidikan.[14]
·
Lingkungan sosial
Lingkungan sosial dengan berbagai ciri memegang peran
besar besar terhadap corak gambar
perilaku pada seseorang.pengaruh luar sangat
berperan dalam menumbuhhkembangakannya,khususnya pendidikan.adapun
pendidikan yang berpengaruh yaitu pendidikan keluarga.apabila dilingkungan
keluarga anak2 tidak diberikan
pendidikan agama biasanya sangat sulit
memperoleh kesadaran dan pengalaman agama yang memadai.
Dan semua orang akan berpengaruh
pada lingkungannya karna lingkngan
sosialnya akan membuat seseorang bisa beradaptasi dan beerkembang.
III.
Pariwisata dan
pengaruh
a.
Pengertian
pariwisata
Pada hakikatnya berpariwisata adalah sesuatu proses
kepentingan sementara dari seseorang atau lebih, menuju tempat lain di luar
temoat tinggalnay.dorongan kepergiannya
adalah karna berbagai kepentingan baik karna kepentinganya
ekonomi,sosial,kebudayaan,agama,kesehatan maupun kepentingan lainnya.
Istilah
pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisatawan yaitu sebagai susatu perubahan tempat tinggal sementara seseornag di luar
tempat tinggalnay karna suatu alasan dan bukakn melakukan kegiatan tanpa menghaasilkan upah.
b.
Pengaruh
penyelenggaraan pembangunan pariwisata
Perkembangan pariwisata ditujukan memberikan manfaatn
kepada pemenuhan kepada kebutuhan
masyarakat dan peningkatan kualitas
hidup dan kesejaahtraan masyarakat.
c.
Penurunan moral
masyarakat
Merupakan suatu sugesti bahwa akibat pada perubahan
kondisi moral mayarakat setempat, seperti adanya kegiatan yang di tentukan oleh
kepariwisatan memberikan pengaruh keada:
- kejahatan, terdapat hubungan antara pariwisata dengn
kejahtan , manusia yang membawa masyarakat banyak uang cendrung mengundang
kejahatan.pengaruh lain disekitarnya seperti perampokan pencurian, perusakan,
obat-obatan, alkohol serta perilaku negatif lainnya.
- perjudian, di
beberapa negara ini menjadi hiburan, tetapi efek negatifnyalebih besar seperti
kekacawan, perkelahian dan kerusakan.
- pelacuran atau seks bebas, ini sangat merusak moral
masyarakat, dan sangt berpeluang untuk menyebarkn penyakit.
d.
Pengaruh terhadap
kebudayaan
Kebudayaan manusia terdiri dari kepercayaan, ni,
nilai, sikap, dan kelakuan, semua itu bagian dari masyarakat yang di lewati
dari generasi kegenerasi yang lain. Kebudayaan mempunyai cara perlengkapan yang
berbeda seperti pekerjaan, pakaian, arsitektur, kajian, sejarah, budaya,
pendidikan, teradisi, kegiatan mengisi waktu luang, kesenian dan kekuasaan
lainnya.
e.
Pengaruh terhadap
lingkungan
Pembangunan keparwisataan, seperti pebangunan lainnya
memiliki dampak terhadap lingkungan.dampak tersebut bisa positif dan bisa
negatif .Dampak pembangunan area pariwisata pembangunan lebih mendekati pada
hal yang negatif. Kondisi lingkungan yang natural adalah merupakn anteraksi
utama bagi wisatawan.
BAB III
I.
Metode penelitian
a.
Pendekatan
penelitian
Untuk memperoleh data temuan
sehubungan dengan proposal penelitian ini, penulis menggunakan suatu disain
atau pendekatan penelitian yang di sebut dengan pendekatan kualitatif.
Fokus utama penelitian ini adalah
untuk mendapat jawaban tntang peranan dakwah islamiyah dalam meningkatkan
prilaku beragama masyarakat bengkaung dalam menghadapi arus pariwisata senggigi
kecamatan batulayar lombok barat. Untuk mendapatkan jawaban tersebut tentu
memerlukan data-data yang demikian di harapkan mampu memberikan jawaban yang
memuaskan baik bagi masyarakat , lebih-lebih kepada penulis sendiri
Penulis memilih pendekatan kualitatif ini agar dapat
memperoleh keterangan yang lebih luas dan mendalam mengenai hal-hal yang
menjadi pokok pembahasan yang harus di ketemukan jawabannya dalam proposal ini.
Dengan pendekatan kualitatif ini yang pada umumnya
segala sesuatuyang di dapatkan di lapangan nantinya tidak bermain dengan angka
namun data-data tersebut dibahaskan , sesuai juga dengan metode penelitian
gunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasi dan metode interview.
Metode tersebut di atas suatu cara penelitian sehingga dapat berkomunikasi
langsung dengan sumber data baik itu berdialok langsung maupun dengan
pasitipasi pengamat.
Penelitian ini dilakukan dengan
cara bertahap sebagai berikut:
a. Tahap orientasi yaitu memberikan gambaran umum
tentang permasalahan-permasalahan yang dapat di teliti, subjek penelitian serta
keadaan lokasi penelitian
b. Tahap eksplorisasi yaitu tahap menyusun
petunjukmemperoleh data seperti petunjuk wwancara dan pengamatantwrhadap
pengumpulan data serta tahapan pembuatan hasil penelitian.
c. tahap
pengcekan dan pemeriksaaan data, tahap ini di maksudkan untuk menjamin dan
menigkatkn drajat kebahasaan dan kreabilitas.
b.
Kehadiran peneliti
Kehadiran peneliti disini adalah
peran dan upya di dalam memperoleh data atau imformasi. Dalam hal ini
keberadaan peneliti bartindak sebagai pengmat yang berperan sebagai peerta atau observasipartisipan, yaitu selain
sebagai instrumen secara langsung trjun ke lapangan untuk mendapatkan data atau
informasi melalui interview (wawancara).
Adapun usaha atau kegiatan yang di
lakukan peneliti sebelum melkukan penelitian adalah pada awalnya peneliti
mensosialisasikan diri kepada informen dan bergaul dengan mereka dengan cara
kekeluargaan.
Tentusaja usaha atau keiginsn tersebut di tujnjukan
pula dengan pelksanaan sejumlah prosedur yang di siapkan peneliti sebelum
kegiatan meneliti terlaksana, diantaranya:
a.
Penyusunan proposal
peneliti di setujui oleh disen pembimbing untuk selanjutnya diajukan kepada
ysng membuat surat izin penelitian dari lembaga Sekolah Tinggi Agama Negeri Mataram.
b.
Rekomendasi dalam bentuk
surat izin dari lembaga selanjutnya diajukan kepada kantor Bppda Kota Mataram,
kemudian kepala desa bengkaung tempat peneliti melakukan penelitian.
c.
Berdasarkan rekomendasi
izin penelitian yang di brikan oleh kantor Bppda Kota Mataram tersebut adalah
langkah untuk memperoleh rekomendasiizin penelitien yang diajukan krpada kepala
desa bengkaung tempat lokasi peneliti yang bersangkutan.
c.
Lokasi penelitian
Sebagaimana yang terkandung dalam
judul Proposal penelitian maka lokasi penelitian ini adalah di Desa Bengkaung
Kecamatan Batulayar Lombok Barat.pemilihan lokasi berdasarkan atas pertimbangan
efesiensi waktu, dana dan meringankan penulis dimana keberadaan lokasi di dalam
kota mataram lombok barat sehingga munkin penulis bergerak cepat.
Di samping itu keberadaan lokasi penelitian adalah
berdekatandengan pusat peristiwa yang mayoritas penduduknya beragama muslim,
sehingga mampu memberikan informasi yang faktual mengenai masalah yang di
teliti.
Dalam penelitian ini, peneliti
memilih lokaso di desa Bengkaung Kecamatan Batulayar Lombok Barat dengan alasan
sebagi berikut:
a.
Karena masih terdapat
masyarakat yang memerlukan perhatian dan pembinaan pelaksanaan dakwah islamiyah
yang baik dalam mengingatkan perilaku beragama masyarakat bengkaung di tengah
arus pariwisata senggigi.
b.
Letak geografi dapat
dijangkau oleh peneliti sehingga mempermudah penelitian.
c.
Berdasarkan obsevasi
,lokasi ini belum pernah di teliti oleh peneliti yang sebelumnya maka peneliti
yang sekarang akan menelitti tentang peranan dakwah islamiiyaah dalam
meningkatkan perilaku keagamaan masyarakat bengkaung dalam menghadappi arus
pariwisata senggigi.
d.
Sumber data
Dalalm menentukan data yang berhubungan dengan data yang dicari alam
penelitian yaitu perana dakwah islamiyah dalam meningkatkan keagamaan
masyarakat bengkaung dalam menghadapi arus pariwisata senggigi kecamatan
batulayar lombok barat.
Dalam
penelitian ini bersifat kualitatif,penulis menggunakan tehnis yang bersifat
pertimbangan,dimana sampling diambil bukan tergantng dari populasi melainkan
sesui dengan tujun penelitian.”sampling purpose adalah sampling yang dipilih dengan ermat dan
relevan dengan desain penelitian.peneliti berusaha agar dalam sampel2 itu terdapat wakil2 dari
segala lapisan populasi sehingga dapat cukup adil dan sempurna.sedangkakn untuk
menambah subjektifitas data,peneliti dapat melakukan wawancara dengan responden
dan informan.adapun sumber dari penelitian ini adalah
a.
Tokoh agama
b.
Tokoh masyarakat
c.
Tokoh pemuda
e.
Metode pengumpulan
data
·
Metode observasi
Yang dimaksud metode observasi
adalah melakukan pengamatan secara sistematis terhadap gejala-gejala dan
penomena yang diselidiki.
Metode
ini digunakan untuk mendaparkakn data secara langsung tentang ppola kehidupan
masyarakat desa bengkaung kaitannya dengan perilaku keagamaan yang diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari untuk menghadapi arus peristiwa senggigi.
Dalam metode observasi ini yaitu
data yang diingin peneliti dapatkan adalah bagaimana perilaku keagamaan
masyarakat Desa Bengkaung ketika berhadapan dengan corak budaya yang dibawa
oleh wisatawan. Misalnya gaya hidup, cara berpakaian, minum-minuman haramserta
kehidupan sehari-hari dan untuk memperhatikan pola hidup masyarakat Desa
Bengkaung kaitkan dengan perilaku keagamaan mereka
·
Metode metode interview
(wawancara)
Metode ini adalah metode pokok
dalammemperoleh data dalam menyelsaikan proposal ini. Yang dimaksud dengan
metode interview suatu bentuk komunikasi verbal, yaitu semacam percakapan untuk
memperoleh sebuah informasi.
Dalam wawancara pertanyaan dan
jawabandiberikan secara verbal. Biasanya komunikasi ini dilakukan dalam keadaan
saling berhadapan namun komunikasi dapat di lakukan melalui telepon.
Bila dilihat dari segi pelaksanaannya, interview dapat
dibagi menjadi tiga bagian sebagai berikut:
i.
Wawancara terstruktur
digunakan sebagai tehnik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpulan data
telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan di peroleh.
ii.
Wawancara semitersturuktur
yang dimana pelaksanaanya lebih bebas bila di banding dengan wawancara yang
tersturuktur, dan bertujuan untuk menentukan masalah lebih terbuka, dan dimana
pihak yang di ajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya
iii.
Wawancara tak berstuktur
adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya.
·
Metode dokumentasi
Dokumentasi mempunyai peran dalam
dunia penelitianyang dilakukan peneliti biasanya hanya terdapat pada satu
bidang ilmu saja, semua pekerjaan dan layanan dokumentasi serta data yang ada
pada dokumen merupakan alat penting bagi peneliti karena dengan metode ini
sebagai pelengkap saja dan untuk mendapat data di lapangan.
Metode dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi berbentu lisan, tulisan,
gambar,atau karya momentum dari seseorang.
Ada beberapa tahap peroses
pengolahan data dan analisis data sebagai berikut:
a.
Editing
Menyempurnakan datanya yang di
peroleh dari interview oleh pewawancara dengan sumber data. Bila terjadi
overlapping atau kutipan-kutipan dalam memberikan pandangan-pandangan terhadap
objek penelitian.
b.
klasifikasi
Yaitu peneglompokan data
berdasarkan tingkat dan permasalahan pokok yang di teliti, hal ini di maksudkan
untuk memperoleh penganalisisan pada batas-batas berikutnya.
c.
Interprestasi.
Yaitu tindakan dilakukan setelah
mengklasifikasikan data. Adapun tujuan interprestasi data adlah memberikan
gambaran umum terhadap data yang di peroleh dari hasil penelitian.
f.
Keabsahan data
Untuk menjaga dan menigkatkan
keabsahan data hasil temuan peneliti
lansung melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Ketika menemukan kekurangan
data dalam beberapa topik yang di bahas peneliti langsung melakukan pencarian
data yaittu mendatangi lokasi penelitian.
b.
Data dikumpulkan dan di
olah sedemikian rupa dan memeriksa berulang –ulang agar tidak terjadinya
tumpang tidih dalam penuangan-penuangan data hasil laporan penelitian.
c.
Setelah semua data di
analisis dan dituangkan dalam laporan hasil penelitian, peneliti melakukan
pengecekan secara menyeluruh dengan mencoba ulang semua hasil laporan
penelitian.
II.
Pembahasan
·
Peran dakwah dalam
meningkatkan perilaku beragama masyarakat bengkaung dalam menghadapi arus
pariwisata
Salah satu aktifitas keagamaan
yang secara langsung di gunakan untuk mensosialisasikan ajaran agama
islam bagi penganut dan umat manusia umumnya adalah dakwah.aktivitas ini
dilakukan baik secara lisan,tulisan maupun perbuatan nyata.secara
kualitatif dakwah bertujuan untuk
mempengaruhi dan menstranformasikan sikap batin dan perilaku warga masyarakat
terbentuknya tatanan kesehatan individu dan kesehatan kolektif. Dakwah dengan
pesan-pesan keagamaan dan pesan-pesan sosialnya juga merupakan ajakan kepada ke insyafan untuk
senantiasa istiqomah dijalan yang
lurus.ajakan dilakukan guna membebaskan
individu atau masyarakat dari pengaruh nilai-nilai kejahiliyahan dan merefleksi kembali nilai-nilai ketuhanan
dan ajakna agar untuk meningkatkan pemahaman dalam berbagai aspek ajarannya
agar di aktualisasikann dalam bersikaf berfikir dan bertindak.[15]
Dalam melaksanakn aktifitas dakwah
didesa bengkaung ini merupakan salah satu kegiatan di dalam bidang ke agamaan
,aktivitas dakwah ini terlepas oleh peranan seorang tuan guru dan beberapa ustaz-ustaz
yang mendukung dalam menjalankan
kegiatan tersebut dan pada umumnya kebiasaan penduduk bengkaung selalu
diadakannya hajatan seperti perkawinan,sunatan,cukuran bayi,maulid nabi,israk
mi’raj,pengajian dan lain-lain.semua ini dimanfaatkan oleh tuan guru untuk
melaksanakan dakwah islaminya.
Berdasarkan informasi penulis
peroleh dari wawancara dengan kepala desa bengkaung mengatakan bahwa aktivitas dakwah islamiyah di desa bengkaung ini berkembang
cukup esat karna dulu didesa bengkaung ini sebagian masyarakatnya selalu
menyimpang dari ajaran agama ,sehingga
dengan munculnya beberapa tokoh tuan
guru menjadi pengemban dakwah islamyah maka dakwah di desa bengkaung cukup maju dalam arti peran
seorang tunguru sangat berpengaruh dan di harapkan bisa mngubh perilaku
sebagian masyarakat yang menyimpang dari ajaran
agama tersebut dan dengan danya kegiatan dakwah islamiyah didesa
bengkaung ini ini bisa membawa masyarakatnya menjadi masyarakat yang islami.
Dengan adanya aktifitas dakwah
islamiyah didesa bengkaung ini menjadi pendorong bagi masyarakat untuk
berlomba-lomba menjalankan syariat agama karna aktivitas dakwah islamiyah ini
melibatkan pihak yng terkait di dalam pelaksanaan dakwah islamiyah.dan demikian
di katakan aktivitas dkwah islamiya di
desa bengkaung ini berjalan lancar
walaupun sebagian masyarakatnya kurang menghadiri pengajian umum maupun
husus yang diadakan setiap minggunya tetatpi antusias sebagian masyarakatnya
yang lain tetap semangt untuk mendengarkan pengajian tersebut yang disampaikan
oleh tuan guru atau ustaz-ustaz selaku tokoh agama di desa bengkaung.
·
Bentuk pelaksanaan
kegiatan dakwah islam di desa bengkaung dalam menghadapi pengaruh pariwisata
senggigi
Dakwah adalah usaha untuk
meningakatkan pemahaman keagamaan untuk
merubah pandangan hidup masyarakat ,sikap abtin dan perilaku ummat yang tidak
sesuai dengan ajarn islam menjadi sesuai
dengan tuntuna syariatnya untuk memperoleh kebahagiaan hidup didunia dan
akhirat.
Di dalam melaksanakan aktivitas
dakwah islamayah dides bengkaung ini
untuk eningkatkan perilaku keagamaan masyarakat dalam menghadapi
pengaruuh pariwisata seeorang pengemban
dakwah yakni dari tuan guru maupun
ustaz-ustaz mempunyai tugas dan peran
yang sangat besar di dalam melaksanakann kegiatan dakwahnya,sehingga dapat
diterima dikalangan semua lapisan masyarakat
apa-apa yang disampaikannya agar kegiatan dakwah islamyah itu berhasil
dan berjalan dengan lancar.
Berdasrkan informasi yang penulis
peroleh dari H.Mustahik maliki selaku
tuan guru yang sudah cukup lama dan
sangat lebih mengenal masyarakat yang
ada didesa bengkaung dan sering mengajar
didesa tersebut mengatakan bahwa pelaksanaan dakwah islamiyah kami mengadakan pengajian umum setiap
bulannya atas kesepakatan yang telah
kami sepakati dan dibuat oleh tokoh agama dan pengajian dilaksanakan pada malam minggu ,jamaahnya melibatkan semua
lapisan masyarakat dan semua
golongan yang ada diwilayah ini.
Tujuan pelaksanaan dakwah yaitu
bagaimana berupaya menjalani hubungan silaturrahmi dan mempermudah komunikasi yang satu dengan yang lain intuk
meningkatkan ilmu pengetahuan tentang wawasan keagamaan dan sekaligus intuk
mempraktikkan pengetahuan tersebut dengan baik dalam hal duniawi maupun
ukhrowi.
Struktur kepengurusan dakwah islamiyah di desa bengkaung :
1.
Ketua ;
Musmuliadi QH
2.
Bendahara :
ahmad rasidi ,S.pd
3.
Sekretaris :mugni
, S.Pd
4.
Pembantu 1 :faizul bayani QH
Struktur kepengurusan majlis ta;lim ini diperoleh dari data struktur
sekretariat majlis taklim yang dipimpin
oleh musmuliyadi QH .adapun
nama-nama pengajar di desa setempat dala
majlis taklim ini sebagai berikut:
1.
Ust .musmuliyadi
2.
Ust.faizul bayani
3.
Ust.saiful nazar
4.
Ust.zulkifli
5.
Ust.mustamik
6.
Ust.muzahar[17]
Bentuk-bentuk aktivitas keagamaan yang berhubungan dengan masalah
keagamaan antara lain:
1.
Pengajian rutin dimasjid
Pengajian rutin ini di bagi menjadi
dua yaitu (1) . pengajian rutin ini diadakan sekali sebulan yang
berlangsung dimasjid dan di pimpin oleh
ketua dakwah isamiyah.(2). Pengajian seminggu lima kali di laksanakan sekali
seminggu dan dilaksanakan pada malam minggu selesai solat magrib. Yang
dilaksanakan di masjid dan di rumah-rumah.
2.
Kuliah subuh
Kuliah subuh hanya dilakukan pada
bulan ramadhan saja dan pengajian kuliah
subuh ini langsung dipimpin oleh imam solat.
3.
Kegiatan dalam pelaksanaan
hari besar islam
Pada setiap perayaan hari-hari
besar islam ,masyarakat yang ada di desa bengkaung selalu mengadakan kegiatan untuk mengisi peryaan hari-hari
bersejarah tersebut dengan hal-hal yang bermnfaat dan bernilai positif.
4.
Membina TPA
Kegiatan ini di adakan di TPA setempat.
5.
Program jumat bersih
6.
Hiziban.
·
Hambatan yang dihadapi
dakwah islam dalam meningkatkan perilaku beragama masyarakat bengkaung dalam
menghadapi arus pariwisata.dan upaya penanggulanagnya.
Setiap ummat termasuk ummat islam
tidak lepas dari permasalahan ,baik yang berkaitan dengan pemahaman dan pegalaman ajaran agama maupun berkaitan
dengan masalah kehidupan
sosial,ekonomi,budaya ,politik
dan lain sebagainya serta masalah-masalah yang ditimbulkan oleh pengaruh
budaya luar.pemahaman ajaran agama yang
dangkal dikalangan anggota ummat dapat berakibat pada kurangya aktivitas
beribadah mereka apalagi ditunjang oleh rendahnya ke insyafan kesadarannya
sehingga tidak mempunyai pedoman nilai-nilai dan moral dalam hidupnya.
Bentuk kehidupan masyarakat yangsemakin mengarah kepada bentuk kehidupan materialis dan
individualis semakin lama semakin mengikis
benteng pertahanan
ummat,lebi-lebih lagii dengan semakin
majunya arus media informasi dan condong untuk mengikuti apa yang
dilihat,di baca, dan didengarkan dari media yang terkadang tidak bertanggung
jawab.
Menurut ustaz faizul bayani selaku
ustaz di desa bengkaung mengatakan Hambatan-hambatan yang dakwah islamiyah dan upaya penanggulangannya
adalah.:
1.
Sulitnya mengumpulkan
masyarakat
Kesulitan mengumpulkan masyarakat
guna untuk memberikan pengarahan tentang ajaran agama disebabbkan karna
masyarakat di desa bengkaung sibuk dengan pekerjaan dan kegiatan diluar yang
merupakan mata pencahariyan yang tidak
bisa ditinggalkan terkadang pergi pagi pulang malem.
2.
Kurangya kesadaran dari masyarakat untuk mengikut kegiatan
keagamaan
Bahwa sebagian msyarakat tidak mau meluangkan
waktunya sebentar untuk mengikuti pengajian atau ceramah agama tersbut.kurangnya
kesadaran masyarakat umumnya untuk mengikuti
pengajian tidak dimiliki oeh
seluruhlapisan masyarakat umum hnya
sebagian saja dan itu terdiri dari
golongan usia lanjut ,sedangkan golongan remaja dan anak-anak sebagian
dari mereka memiliki kesadaran yang cukup tinggi untuk mengkuti keagamaan
terutama pengajian atau ceramah.[18]
Penanggulangannya
adalah dengan mengadakan ceramah-ceramah
keagamaan ,pengajian umum dan pembinaan
secara dini dengan cara mennamkan
nilainilai keagamaan pada anak-anak
dengan cara membangun TPA,sehngga demikian mereka dapat mengendalikan diri dan mengantisipasi pergaulan dan pengaruh dari luar dan efek
negatif yang datang dalam kehidupan masyarakat desa bengkaung.
III.
Kenyataan pada
masyarakat sekarang di desa bengkaung kecamatan batulayar lobar
1.
Peran dakwah
islamiyah di desa bengkaung
Seiring berkembangnya arus pariwisata banyak pelajar-pelajar yang
masuk kedalamnya dan terjerumus kedalam permainan pariwisata.sehingg banyak
anak-anak yang lulusan SMA bekerja di
wahana pariwisata.
Ustaz
faizul bayani selaku tokoh masyarakat didesa bengkaung mengatakan,dakwah di
desa bengkaung ini masih tetap berjalan lancar seperti biasa yang dilakukan
dari dahulu,ini semua adalah perjuangan para tuan guru dan tokoh agama serta
ustz-ustaz yangada didesa ini,agara kita bisa membangun desa ini menjadi yang
lebih baik lagi.[19]
2.
Pelaksanaan dakwah
islamiyah di desa bengkaung
Pelaksanaan dakwah yang ada didesa
bengkaung masih tetap berjalan sekalipun
banyak kekurangan yang perlu dibenahi dan di sempurnakan. Ada kegiatan-kegiatan
yang sudah tidak berjalan lancar dan hampir tidak dilaksanakan.kegiatan yang
masih berjalan lancar adalah sebagai berikut:
a.
Pengajian umum
b.
Pengajian mingguan
c.
Hiziban
d.
jumat bersih[20]
IV.
Kesimpulan
penelitian
a.
kesimpulan
dari hasil penelitian yang dilakukan
pada kegiatan dakwah di desa bengkaung maka dapat di ambil kesimpulan .
1)
peranan dakwah dalam
meningkatkan perilaku keagamaan masyarakat bengkaung dalam mengahdapi arus
pariwisata senggigi kecamatan batulayar lombok barat dan meningkatkan kesadaran
menjalankan ajaran agama islam maupun dalam menigkatkan segala aktifitas dakwah
dari segi kualitas dan kunatitas
2)
bentuk-bentuk pelaksanaan
dakwah islam dalam menignkatkan perilaku keagamaan di desa bengakaung dalam
menghadapai arus pariwisata sengigi kecamatan batulayar lombok barat
a.
kegiatan dakwah islam
·
pengajian rutin di
masjid,musolla,yayasan,dan rumah-rumah
·
perayaan hari besar islam
·
yasinan /hiziban bersama
·
zikiran kelompok
·
kuliyah subuh
b.
kegiatan sosial
kemasyarakatan
·
jumat bersih
·
banjar perkawinan
·
membantu pelaksanaan
posyandu
c.
dampak yang dihasilkan oleh
dakwah islamiyah antara lain
·
dalam kehidupan sehari-hari
masyarkat merasakan ketentrman dan kedamaaian dalam jiwa
·
dakwah islamiyah memberikan
motivasi bagi para remaja khususnya untuk mendukung terciptanya masyarakat yang
berkualtas baik dari segi agama maupun keduniaan.
b.
analisa peneliti
·
Anwar
menurut saya pelaksanaan dakwah di
desa bengkaung ini terlalu biasa-biasa saja,tidak ada penegasan untuk
memberikan motivasi terhadap masyarakat setempat agar bergairah mengikuti
pengajian,dan juga banyak ustaz-ustaz yang belum memiliki pengalaman untuk
mendidik dan mengajarkan dakwah kepada masyarakat umum.cara mengajarnya
biasa-biasa ,berbeda dengan yang dulu.
·
Hardianti
Menurut saya,dakwah di desa
begkaung ini cukup bagus,karna sudah di usung dari awal dan sampai sekarang itu
masih dilakukan,pesan saya untuk semua lapisan masyarakat,tetap untuk
menyiarkan agama islam karna ini adalah
pembenaran unruk kita semua.
·
M.Nurbasit
Menurut saya dakwah di desa
bengkaung cukup baik,dan mudah-mudahan bisa mengukur lagi tali peradaban agama
yang benar .banyak hal yang sudah dilakukan ,yang terpenting adalah pelasanaan
dan kerjasamanya .
c.
kritik dan saran
berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan uraian di
atas ,maka penulis dapat memberikan saran-saran:
1.
kepada tokoh agama ,tokoh
masyarakat, hendaknya terus menumbuh kembangkan
upaya dakwah islamiyah dengan menjalin kerjasama dalam pembinaan menta dan moral.
2.
Sebagai pelaku dakwah
seorang dai harus mampu menunjukan dirinya sebagai contoh di tengah umat baik
itu menyangkut ucapan maupun perbuatan.
3.
Pentingnya pengetahuan
masyarakat mengenai perjalann tentang dakwah bahwa dalam membian moralitas
bukan Cuma tugas seorang juru dakwah akan etapi tugas kita bersama.
4.
Untuk masyarakat,hendaklah
leih produktif untuk ikut terlibat dalam
pembinaaan mental pendidikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di ingnkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-qur’an dan terjemahan
departemen kementrian agama RI ,karya agung surabaya,1989
Arifin ,psikologi dakwah ,suatu
pengantar dakwah ,bumi aksara,jakarta,2000
Asep muliyadi,agus rahmat
syafei,metode pengembangan dakwah,CV pustaka setia bandung,2002
Ahmad,tafsir,pendidikan agama
dalam keluarga,bina aksara,jakarta,1990
J. suyuthi pulungan,universalisme
islam,PT moyo segoro agung ,jakarta,2002
[1] U
. maman, metodologi penelitian agama, (jakarta:PT.Raja Grada Persada,2006),hal
:1
[2]
Zanal abidin ,kunci ibadah,(semarang:PT karya toha putra semarang , 1951), hal
:14
[3]
M,munir , wahyu ilahi,management dakwah , ( jakarta:kencana,2006), hal : 17
[4]
Asep muliaddi,agus ahmat syafei,metode pengembangan dakwah, (bandung : CV
pustaka setia,2002),hal:23
[5]
Rafi’udin,maman abdul jaelani,prinsip dan strategi dakwah,(bandung,CV pustaka
setia,2001), hal :24
[6]
Muhammad ali aziz, ilmu dakwah,(jakarta:kencana,2004),hal:4
[7]
Ibid,hal:4
[8]
Totok jumantoro,psikologi dakwah dengan aspek-aspek kejiwaan
qur’ani(wonosobo:amzah,2001),hal :17
[9]
Rafiudin ,prinsif dan strategi ,hal :48
[10]
Ibid,49
[11]
Al-qur’an dan terjemahan depatemen
kementrian agama RI,(surabaya,karya agung:2006), hal:574
[12]
Ibid,hal:58
[13]
Ahmad,tafsir,pendidikan agama dalam keluarga,(jakarta,bina aksara:1990), hal:45
[15]
Suyuti pulungan ,universitas islam,(jakarta:PT .Moyo segoro agung,2002)hal: 65
[16]
Observasi,desa bengkaung,5 juli 2011
[17]
Ibid, 5 juli 2011
[18]
Faizul bayani,wawancara,desa bengkaung, 8 juli 2011
[19]
Faizul bayani,wawancara,desa bengkaung ,18 desember 2015
[20]
Observasi,desa bengkaung, desember 2015