DI BALIK KEMISKINAN ADAT
Budaya memiliki nilai yang tidak ternilai. Etnis, Budaya, Tradisi
kata yang hampir lumrah di sebut di kalangan masyarakat. Lain adat, lain pula
rumah adatnya. Seperti yang telah
diketahui sebelumnya, Rumah tradisional atau rumah adat di Nusantara sangat
beragam. Rumah tradisional Nusantara memiliki nilai estetikdan bentuk, serta
nilai filosofi yang berbeda-beda, tergantung dari adat dan tradisi serta
kondisi lingkunganmasing-masing daerah. Dan siapapun tahu,
Rumah Adat atau Rumah tradisional merupakan bagaian tak terpisah dari
keanekaragaman budaya Nusantara.
Keragaman yang memunculkan perbedaan, yang pasti bukan untuk memilah-milah
mana yang lebih indah, mana yang lebih hebat. Perbedaan yang ada, justru lebih
tepat dipandang sebagai kekayaan Nusantara. Itulah keelokan Nusantara, Berbeda-beda
namun satu dalam nama Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia pun
semestinya menghargai dan membanggakannya sebagai identitas Bangsa.
Membicarakan rumah tradisional atau rumah adat memang menarik. Di kala
rumah-rumah tradisional itu dibanggakan sebagai indentitas dan kekayaan budaya
bangsa, dengan segala kandungan filosofi dan estetikanya, Di saat ini juga
keberadaannya justru telah semakin berkurang. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor,
Seperti telah berubahnya pola pikir dan gaya hidup masyarakat yang menjadi
lebih modern dan praktis, serta semakin meningkatnya perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat.
Di zaman sekarang ini, yang tampak berkembang adalah rumah-rumah bergaya
modern. Rumah berarsitektur modern mengadopsi nilai-nilai praktis dan sering
kali justru mengacu pada budaya luar. Namun demikian, Gairah untuk mencintai
dan melestarikannya pun muncul kembali pada masyarakat.
Rumah Adat Lombok juga kerap menjadi perpindahan arsitektur menjadi model
yang lebih modern,terkadang pola arsitektur lumbung lombok menjadi arsitektur
bangunan modern. Menyelipkan gaya-gaya arsitektur Rumah tradisional atau Rumah
adat pada bangunan modern bahkan telah menjadi sebuah gaya hidup. Meski hanya
mengadopsi sebagian corak-corak dan ciri khas rumah tradisional Lombok, itu
merupakan wujud penghargaan atas kekayaan budaya Lombok, tradisi dan adat
bangsa ini. Modernitas memang tak terelakkan yang menyebabkan adanya perubahan
pola pikir masyarakat Nusantara. Dampaknya pun terealisasi salah satunya dalam
hal arsitektur rumah.
Wujud penghargaan dan kecintaan yang besar, selain itu, juga diwujudkan
masyarakat Indonesia dengan merawat dan menjaga rumah-rumah tradisional
warisan, yang sampai sekarang masih ada. Bahkan untuk alasan dan kebutuhan
tertentu, rumah baru dengan gaya arsitektur rumah tradisional atau adat, juga
kerap dilakukan, terdapat di berbagai daerah khusus di Lombok memiliki rumah adat
yang di lindungi dan menjadi tempat wisata seperti di Sembalun Lawang,
Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.
Ungkapan penghargaan dan kecintaan yang besar terhadap rumah tradisional,
warisan budaya nenek moyang, tercermin dan terungkap pula salah satunya dari
keberadaan Wisata rumah adat di Desa Sembalun Lawang. Di sanalah kehebatan pola
pikir leluhur masyarakat lokal dalam
membangun rumah adat Lombok diwujudkan. Keberadaan rumah-rumah tradisional
di tempat tersebut tentu juga sebuah
upaya menjaga keberadaannya di zaman sekarang agar tradisi tetap dikenali
generasi-generasi baru zaman sekarang.
Tak jauh berbeda dengan semangat pembangunan rumah-rumah tradisional di Desa
Akar-Akar, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, pun telah dibangun tempat wisata
Rumah Adat. Memang ada bermacam bentuk ungkapan penghargaan dari anak bangsa
dalam melestarikannya. Kecintaan serta semangat pelestarian rumah-rumah
tradisional itu, adalah api yang memicu dibangunnya wisata rumah adat.
Rumah Adat Bayan merupakan sebuah wisata budaya yang dibangun oleh pemerintah
setempat untuk merunutkan perjalanan sejarah Nusantara dalam hal bangunan atau
seni arsitektur dari masa nenek moyang. Menempati lokasi 1 hektare di pinggir
bukit dan pegunungan, di sebagian besar
lahan wisata rumah adat berdiri Kampung Budaya. Di sana terdapat puluhan
bangunan rumah tradisional, khas seluruh daerah di Nusantara. Beberapa di
antaranya bahkan merupakan rumah asli yang sengaja dibawa dari daerahnya yang
telah berusia ratusan tahun.
Pendirian wisata rumah adat bayan memang untuk memberikan pengetahuan
menyeluruh kepada anak negeri khususnya, dan bangsa lain tentang budaya dari
berbagai etnis Nusantara. Misinya adalah sebagai sarana pelestarian dan untuk
lebih memahami budaya Indonesia khususnya budaya sasak.
Di sana, pengenalan budaya bahkan tidak hanya dari representasi bangunan
fisik rumah-rumah tradisional tersebut, tetapi juga dari kegiatan sehari-hari
para penghuninya menyangkut adat dan tradisi masyarakat Lokal. Selain untuk tujuan-tujuan
itu, Wisata Rumah Adat juga dijadikan sebagai tempat rekreasi, berwisata sambil
mengenali budaya Nusantara, khususnya dari rumah-rumah adat atau tradisional
secara lebih menarik dan interaktif.
Wisata Rumah Adat Bayan dan Wisata Rumah Adat Sembalun Lawang merupakan
satu contoh bagaimana budaya Nusantara ini disadari sebagai kekayaan. Dengan
contoh-contoh pelestarian tersebut, bangsa Indonesia sebenarnya diajak untuk
kembali ke akar Budaya. Diajak untuk percaya pada jati diri bahwa bangsa Indonesia
punya sesuatu yang bisa dibanggakan. Setiap wilayah Indonesia memiliki Adat dan
Budaya, itulah bentuk kekayaan Indonesia yang harus di lestarikan , termasuk
Adat Budaya Lombok , Khususnya di tempat-tempat yang memiliki objek wisata
adat,maka itu akan menjadi kebanggaan untuk negeri ini terlebih-lebih untuk
masyarakat Lokal.
terimakasih untuk informasinya :)
BalasHapus